Friday, March 19, 2010
Alvista
Langit begitu mendung sama seperti hari pertamaku bertemu dengannya. Aku ingin bertemu dengannya lagi seperti enam bulan yang lalu Melihat senyumnya, mendengar candanya, merasakan perasaan yang pernah hilang selama ini. Mengenalnya adalah kesalahan namun itu adalah kesalahan yang terindah yang patut aku syukuri. Membayangkannya membuatku bertambah semangat untuk menjalani kehidupan ini. Aku tak pernah mengerti apakah dia juga memikirkanku. Andai saja waktu dapat kutarik mundur takkan kubiarkan prasaan ini hadir dalam hatiku. Betapa berat hatiku menginginkannya, layaknya anak kecil yang merengek meminta beberapa butir permen coklat. Aku ingin bertemu dengannya. Ketika ku menatap indahnya bunga yang mekar mengingatkanku pada raut wajahnya yang tersenyum melihat semua perilaku bodohku, itulah dia. Ketika aku termenung bayangnya muncul dibenakku membuka kembali kenangan indah yang sulit untuk kulupakan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment